Peninggalan prasejarah kembali ditemukan di dasar laut. Di Kuba ditemukan kota kuno yang kira-kira berusia 600 tahun, juga di Semenanjung Gujarat yang diperkirakan berusia 9000 tahun. Asal-usul peradaban manusia semakin terungkap.
Pada Desember 2001, sebuah penemuan baru di Kuba telah menyajikan bukti yang lebih jauh untuk kebudayaan prasejarah. Di bawah ini adalah berita baru yang bersumber dari berita Reuters, 12 Desember 2001 yang berjudul: ' P beritanya;< Berikut Kuba??. Laut Bawah di Ditemukan Hilang? yang ?Kota dari ?Puing-puing>
Dengan Menggunakan Robot Kapal Selam untuk menjelajah dasar laut Kuba, para peneliti mengemukakan bahwa pada mereka telah menemukan beberapa struktur-struktur bebatuan yang mungkin telah dikonstruksi oleh peradaban kuno yang tidak diketahui ribuan tahun lalu.
Ahli-ahli dari Perusahaan Penjelajah Kanada mengatakan bahwa selama musim panas, mereka mendokumentasikan puing-puing dari "Kota yang Hilang" dibawah permukaan air pantai Guaanahacibabes Peninsula, disebelah barat pulau. Setelah memperingatkan bahwa sifat penemuan mereka tidak seluruhnya dapat dipahami, pemimpin ekspedisi mengatakan bahwa mereka akan kembali di bulan Januari untuk mengadakan penelitian lebih lanjut. "Ini adalah sebuah stuktur yang mengagumkan yang mungkin merupakan suatu pusat kota yang besar", ujar Paulina Zelitsky, ahli kelautan Kanada dari perusahaan Advance Digital Communication (ADC). Peneliti menunjukkan bahwa struktur misterius tersebut kemungkinan besar telah dibangun paling tidak sekitar 6000 tahun yang lalu (1.500 tahun sebelum piramida pertama di Giza, Mesir).
Pada bulan Juli 2000, peneliti ADC menggunakan peralatan sonar mengindentifikasikan sebuah dasar di kedalaman 650 meter, yang tersusun secara simetris dari batu-batuan, menyerupai sebuah layout kota dilapisi oleh pasir, yang secara jelas terlihat. ''Dari atas, stuktur-struktur tersebut terlihat seperti piramid, jalan dan bangunan-bangunan,'' imbuh Paulina.
Satu tahun kemudian, pada bulan Juli 2001, tim ADC, rekan Paulina dari Kuba dan ahli-ahli dari akademi Ilmu Pengetahuan Kuba kembali ke area tersebut dengan menggunakan kapal laut bernama Ulises dan mengirimkan robot kapal selam, yang dikendalikan oleh remote control untuk mendokumentasikan bagian-bagian dari area seluas 20 meter persegi. Hasilnya menunjukkan adanya blok-blok besar dari granit yang berbentuk formasi melingkar dan tegak lurus. Sebagian dari blok-blok tersebut, mempunyai panjang dua sampai lima meter, tidak terlapisi oleh apapun. Yang lainnya dilapisi oleh sedimen dan pasir putih.
Menurut para peneliti, penemuan yang membangkitkan minat ini menyajikan bukti bahwa Kuba kemungkinan besar mempunyai hubungan dengan Yucatan Peninsula oleh garis daratan. "Ada banyak teori baru tentang pergerakan daratan dan kolonisasi dan apa yang kita lihat disini menyajikan banyak informasi-informasi baru yang menarik,'' jelas Zelitsky.
Para arkeolog ilmu kelautan telah menemukan suatu tempat bersejarah dari kebudayaan kuno di Teluk Khambhat di Semenanjung Gujarat, berdekatan dengan semenanjung barat India. Diperkirakan memiliki riwayat sejarah 9000 tahun dan beberapa ribu tahun lebih lama dibanding kota kuno yang pernah diketemukan oleh manusia sebelumnya. Demikian diberitakan radio BBC London, 16 Januari 2002.
Lokasi itu ditemukan secara tidak sengaja ketika para ilmuwan kelautan dari Institut Nasional Teknik Kelautan sedang melakukan uji coba tingkat pencemaran air di area tersebut. Peralatan uji coba mereka menerima tanda-tanda asing, dan mereka memasang 2 buah peralatan sonar dengan sensitifitas tinggi di samudra guna menemukan sumber tanda-tanda asing tersebut.
Tanpa disangka-sangka, mereka menemukan lokasi bersejarah kota kuno ini, 9000 m2, membentang di pantai. Artifak yang ditemukan oleh anggota riset di dasar samudra meliputi gigi manusia yang sudah tidak lengkap lagi, tulang hewan, potongan peninggalan dari kayu dan keramik. Mineral karbon yang ada menunjukkan bahwa artifak tersebut diperkirakan telah ada sejak 9000 tahun yang silam. Gambar lokasi bersejarah memperlihatkan adanya tangga, kamar mandi, dan pura di sana.
Orang-orang menganggap kota terkuno yang pernah dibangun manusia adalah kota yang dibangun di lembah antara 2 sungai di Mesopotamia, antara 4000 - 3500 SM, sementara kebudayaan di lembah Sungai Indus berusia sekitar 2500 SM. Penemuan baru di Samudra India ini telah menyanggah anggapan tersebut. Para arkeolog berpendapat bahwa kebudayaan tersebut kemungkinan adalah kebudayaan pra-sejarah, yang tidak dikenal sama sekali oleh umat manusia sekarang.
Dengan penemuan-penemuan arkeologis pada jaman prasejarah tersebut, pengertian manusia akan asal-usul umat manusia dan sejarah manusia sedikit demi sedikit mulai berubah. Beberapa teori, yang telah diterima secara luas bahkan sampai hari ini, seperti misalnya Teori Evolusi Darwin, terbukti tidak dapat menjelaskan penemuan ini. Sekarang saatnya membuka mata dan memahami diri kita sendiri dan dunia ini, dengan cara pandang yang baru.(erabaru.or.id)*
Sumber : Diolah dari zhengjian dan pureinsight
Pada Desember 2001, sebuah penemuan baru di Kuba telah menyajikan bukti yang lebih jauh untuk kebudayaan prasejarah. Di bawah ini adalah berita baru yang bersumber dari berita Reuters, 12 Desember 2001 yang berjudul: ' P beritanya;< Berikut Kuba??. Laut Bawah di Ditemukan Hilang? yang ?Kota dari ?Puing-puing>
Dengan Menggunakan Robot Kapal Selam untuk menjelajah dasar laut Kuba, para peneliti mengemukakan bahwa pada mereka telah menemukan beberapa struktur-struktur bebatuan yang mungkin telah dikonstruksi oleh peradaban kuno yang tidak diketahui ribuan tahun lalu.
Ahli-ahli dari Perusahaan Penjelajah Kanada mengatakan bahwa selama musim panas, mereka mendokumentasikan puing-puing dari "Kota yang Hilang" dibawah permukaan air pantai Guaanahacibabes Peninsula, disebelah barat pulau. Setelah memperingatkan bahwa sifat penemuan mereka tidak seluruhnya dapat dipahami, pemimpin ekspedisi mengatakan bahwa mereka akan kembali di bulan Januari untuk mengadakan penelitian lebih lanjut. "Ini adalah sebuah stuktur yang mengagumkan yang mungkin merupakan suatu pusat kota yang besar", ujar Paulina Zelitsky, ahli kelautan Kanada dari perusahaan Advance Digital Communication (ADC). Peneliti menunjukkan bahwa struktur misterius tersebut kemungkinan besar telah dibangun paling tidak sekitar 6000 tahun yang lalu (1.500 tahun sebelum piramida pertama di Giza, Mesir).
Pada bulan Juli 2000, peneliti ADC menggunakan peralatan sonar mengindentifikasikan sebuah dasar di kedalaman 650 meter, yang tersusun secara simetris dari batu-batuan, menyerupai sebuah layout kota dilapisi oleh pasir, yang secara jelas terlihat. ''Dari atas, stuktur-struktur tersebut terlihat seperti piramid, jalan dan bangunan-bangunan,'' imbuh Paulina.
Satu tahun kemudian, pada bulan Juli 2001, tim ADC, rekan Paulina dari Kuba dan ahli-ahli dari akademi Ilmu Pengetahuan Kuba kembali ke area tersebut dengan menggunakan kapal laut bernama Ulises dan mengirimkan robot kapal selam, yang dikendalikan oleh remote control untuk mendokumentasikan bagian-bagian dari area seluas 20 meter persegi. Hasilnya menunjukkan adanya blok-blok besar dari granit yang berbentuk formasi melingkar dan tegak lurus. Sebagian dari blok-blok tersebut, mempunyai panjang dua sampai lima meter, tidak terlapisi oleh apapun. Yang lainnya dilapisi oleh sedimen dan pasir putih.
Menurut para peneliti, penemuan yang membangkitkan minat ini menyajikan bukti bahwa Kuba kemungkinan besar mempunyai hubungan dengan Yucatan Peninsula oleh garis daratan. "Ada banyak teori baru tentang pergerakan daratan dan kolonisasi dan apa yang kita lihat disini menyajikan banyak informasi-informasi baru yang menarik,'' jelas Zelitsky.
Para arkeolog ilmu kelautan telah menemukan suatu tempat bersejarah dari kebudayaan kuno di Teluk Khambhat di Semenanjung Gujarat, berdekatan dengan semenanjung barat India. Diperkirakan memiliki riwayat sejarah 9000 tahun dan beberapa ribu tahun lebih lama dibanding kota kuno yang pernah diketemukan oleh manusia sebelumnya. Demikian diberitakan radio BBC London, 16 Januari 2002.
Lokasi itu ditemukan secara tidak sengaja ketika para ilmuwan kelautan dari Institut Nasional Teknik Kelautan sedang melakukan uji coba tingkat pencemaran air di area tersebut. Peralatan uji coba mereka menerima tanda-tanda asing, dan mereka memasang 2 buah peralatan sonar dengan sensitifitas tinggi di samudra guna menemukan sumber tanda-tanda asing tersebut.
Tanpa disangka-sangka, mereka menemukan lokasi bersejarah kota kuno ini, 9000 m2, membentang di pantai. Artifak yang ditemukan oleh anggota riset di dasar samudra meliputi gigi manusia yang sudah tidak lengkap lagi, tulang hewan, potongan peninggalan dari kayu dan keramik. Mineral karbon yang ada menunjukkan bahwa artifak tersebut diperkirakan telah ada sejak 9000 tahun yang silam. Gambar lokasi bersejarah memperlihatkan adanya tangga, kamar mandi, dan pura di sana.
Orang-orang menganggap kota terkuno yang pernah dibangun manusia adalah kota yang dibangun di lembah antara 2 sungai di Mesopotamia, antara 4000 - 3500 SM, sementara kebudayaan di lembah Sungai Indus berusia sekitar 2500 SM. Penemuan baru di Samudra India ini telah menyanggah anggapan tersebut. Para arkeolog berpendapat bahwa kebudayaan tersebut kemungkinan adalah kebudayaan pra-sejarah, yang tidak dikenal sama sekali oleh umat manusia sekarang.
Dengan penemuan-penemuan arkeologis pada jaman prasejarah tersebut, pengertian manusia akan asal-usul umat manusia dan sejarah manusia sedikit demi sedikit mulai berubah. Beberapa teori, yang telah diterima secara luas bahkan sampai hari ini, seperti misalnya Teori Evolusi Darwin, terbukti tidak dapat menjelaskan penemuan ini. Sekarang saatnya membuka mata dan memahami diri kita sendiri dan dunia ini, dengan cara pandang yang baru.(erabaru.or.id)*
Sumber : Diolah dari zhengjian dan pureinsight
http://www.indospiritual.com/artikel_mi...-laut.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar