Selasa, 08 November 2011

USUL


Yang dimaksud dengan usul atau prososal adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan. Dapat pula terjadi bahwa usul atau proposal itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk dikerjakan oleh orang atau badan yang menerima usul itu dapat melakukan apa yang diharapkan dalam proposal itu.

Sifat dan Jenis Usul
Usul dibuat berdasarkan sesuatu yang beum ada. Walaupun barang yang diusulkan itu belum ada, penulis usul harus merangkaikannya sedemikian rupa sehingga dapat meyakinkan penerima usul untuk melaksanakan pekerjaan yang direncanakan dan diusulkannya. Macam-macam bidang yang bisa dijadikan sasaran usul yang bersifat bisnis adalah : penelitian, pengembangan, perencanaan, dan pemasaran.

Usul Non-Formal
Usul yang bersifat non-formal bentuknya beraneka ragam, tergantung dari penulis, atau kesepakatan antara penulis dan penerima usul. Kadang-kadang usul non-formal disampaikan juga dalam bentuk memorandum atau surat. Sebuah usul non-formal selalu mengandung hal-hal berikut :
a.       Masalah, masalah yang disampaikan dalam sebuah usul harus dirumuskan dengan jelas dan harus diidentifikasikan dengan cermat.
b.      Saran Pemecahan, penulis harus menyajikan sebuah sejumlah evidensi untuk memperkuat jalan keluar yang disampaikannya itu. Jalan keluar yang dikemukakannya itu merupakan cara pemecahan yang paling baik, dan pasti akan memberi hasil seperti yang diharapkan.
c.       Permohonan, penulis menyampaikan permohonan untuk melaksanakan pekerjaan khusus itu atau bersedia menyampaikan informasi yang diperlukan untuk keluar dari masalah yang dihadapi. Ia harus sekali lag merumuskan dengan tegas apa yang ingin dikerjakan.

Usul Formal
Usul formal harus memenuhi persyaratan tertentu, sekurang-kurangnya ada tiga bagian utama, yaitu Bagian Pelengkap Pendahuluan, Isi Usul, dan Bagian Pelengkap Penutup.

a.       Bagian Pelengkap Pendahuluan
Beberapa bagian yang mutlak perlu dimasukkan dalam bagian pelengkap pendahuluan ialah surat pengantar atau memorandum pengantar, halaman judul, ikhtisar atau abstrak, daftar isi, dan penegasan permintaan
b.      Isi Usul
Isi usul memuat uraian yang terperinci dari pekerjaan atau tugas yang akan dilakukan. Beberapa topik yang selalu akan dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam isi sebuah usul adalah pembatasan masalah, latar belakang, luas-lingkup, metodologi, fasilitas, personalia, keuntungan dan kerugian, lama waktu, biaya, dan laporan.
c.       Bagian Pelengkap Penutup
Bagian ini sama dengan laporan dan tulisan formal yang lain, berisi bahan kepustakaan, lampiran-lampiran gambar, tabel, dan sebagainya yang dipergunakan dalam usul itu.

LAPORAN


Laporan adalah suatu cara komunikasi di mana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggungjawab yang dibebankan kepadanya.
Sebuah Laporan bertolak dari beberapa dasar yaitu :
1.      Pemberi laporan, pemberi laporan dapat berupa perseorangan, sebuah panitia yang ditugaskan untuk maksud tertentu.
2.      Penerima laporan, yang menerima laporan itu adalah orang atau badan yang menugaskan, atau orang atau badan yang dianggap perlu mendapatkan laporan itu.
3.      Tujuan laporan, umumnya berkisar pada hal-hal untuk mengatasi suatu masalah, untuk mengambil suatu keputusan yang lebih efektif, mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah, untuk menemukan teknik-teknik baru, dan sebagainya.

Sifat Laporan
Laporan yang baik harus ditulis dalam bahasa yang baik dan jelas sehingga dapat menimbulkan pengertian yang tepat, bukan kesan atau sugesti. Isinya harus diurutkan dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga masuk akal. Fakta-fakta atau bahan-bahan yang disajikan pelapor pun harus dapat menimbulkan kepercayaan.

Macam-Macam Laporan
a.       Laporan berbentuk formulir isian
b.      Laporan berbentuk surat
c.       Laporan berbentuk memorandum
d.      Laporan perkembangan dan laporan keadaan
e.       Laporan berkala
f.       Laporan laboratoris
g.      Laporan formal dan semi formal

Struktur Laporan Formal
a.       Halaman Judul\
b.      Surat Penyerahan
c.       Daftar Isi
d.      Ikhtisar dan Abstrak
e.       Pendahuluan
f.       Isi Laporan
g.      Kesimpulan dan Saran
h.      Bagian Pelengkap

Bahasa Sebuah Laporan
Bahasa yang digunakan dalam sebuah laporan formal haruslah bahasa yang baik, jelas dan teratur. Bahasa yang baik tidak perlu berarti bahwa laporan itu harus mempergunakan gaya bahasa yang penuh hiasan, tetapi harus jelas memperlihatkan hubungan yang baik antara satu kata dengan kata yang lainnya, antara sat kalimat dengan kalimat yang lain. Penggunaan kata ganti orang pertama dan kedua harus dihindari, kecuali penggunaan kata “kami” bila yang menyampaikan laporan adalah suatu badan atau satuan tugas.

Laporan Buku
Laporan buku adalah suatu macam laporan untuk kepentingan pendidikan atau perkuliahan di Perguruan Tinggi. Laporan buku ini bertujuan untuk mendorong mahasiswa membaca buku-buku yang diwajibkan atau dianjurkan, serta meningkatkan kemampuan mereka memahami isi buku-buku tersebut. Laporan buku tidak perlu mengikuti persyaratan bagi laporan formal, cukup terdiri dari judul, pendahuluan, isi laporan, kesimpulan, dan saran.

Penutup
Mahasiswa, pelajar, karyawan atau siapa saja dapat melakukan atau membuat sebuah laporan. Baik laporan umum maupun laporan buku sebenarnya mempunyai titik singgung dengan ringkasan. Keduanya merupakan penyajian suatu pengetahuan yang lebih luas mengenai suatu hal, tetapi dapat dibuat secara lebih singkat untuk maksud tertentu. Keduanya mempunyai perbedaan dengan ringkasan, yaitu ringkasan tidak mengandung pendahuluan dan kesimpulan.

Budayakan Membaca

bangsa yang cerdas sudah pasti memiliki masyarakat yang gemar membaca. dalam hal ini tingkat kesejahteraan juga akan terangkat. memiliki bacaan yang bermanfaat juga menjadi salah satu nilai plus untuk membentuk value dari seseorang. tidak akan dilupakan, slogan yang teringat waktu saya masih SD. Buku adalah jendela ilmu, memang benar dari buku kita dapat menjelajahi dunia walau kita berada di tempat yang ribuan kilometer jauhnya. Atlas contohnya, lewat membaca peta kita mampu membandingkan luas wilayah dan tentu kita berbangga hati. lokasi strategis karena diapit oleh dua benua dan dua samudra membuat negri tercinta menjadi pusat lalu lintas, dan tidak dipandang sebelah mata di tingkat internasional.

nah, sekarang dengan adanya internet sudah banyak media yang go online. termasuk harian kompas, membuat saya yang sekarang sudah mahasiswa, hanya cukup klik dan membaca epaper.  so dengan banyak membaca, menjadi dasar dan keterampilan yang sangat-sangat bermanfaat. bangsa yang punya minat membaca yang tinggi akan menjadi negara yang berkualitas, responsif terhadap jaman. Dan pastinya tidak ketinggalan informasi. 

Fotokopi yang Ramah Lingkungan

Bagaimana sih cara fotokopi yang ramah lingkungan itu? Misalnya dengan menggunakan kertas daur ulang, hal itu tentunya sangat bermanfaat bagi bumi, karena dapat menyelamatkan dan melestarikan lebih banyak pepohonan. Lalu apabila kita mau fotokopi dengan jumlah halaman yang banyak, lebih baik kita fotokopi dengan cara bolak-balik, karena lebih menghemat kertas dan uang juga tentunya. Selain itu juga, fotokopi harusnya tidak ada bahan yang mengandung karbon, karena merupakan polusi dan tidak baik bagi kesehatan.

Mengapa hal sepele seperti photocopy bulak balik ini dianjurkan? Hal tersebut kembali ke alam yaitu bahan baku kertas yang kita gunakan berasal dari pohon. Sedangkan yang kita ketahui selama ini, keseimbangan alam terutama pohon sudah semakin sedikit. Untuk itu, dalam rangka menjaga keseimbangan alam tersebut, kita harus mampu memanfaatkan hal yang kecil untuk hal yang besar agar alam kita ini tetap terjaga dan ramah lingkungan. “Go Green Indonesia”, Indonesia bisa.

Baik dan Buruk Pengaruh Iklan Ditelevisi

Pada hakekatnya, iklan pada TV dibuat dan disampaikan sebagai media promosi dari suatu produk dan pelayanan sebagai wujud hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebenarnya, media promosi itu sendiri adalah alat untuk promosi yang berisi pemaparan secara faktual, logis dan realistis. Tetapi faktanya sekarang ini, banyak terjadi penyalahgunaan yang terjadi dalam dunia pariwara. Dengan menghalalkan segala cara iklan-iklan pada TV dibuat dan disampaikan secara berlebihan dan tidak jujur, menyesatkan, jauh dari hakekat peranan iklan sebenarnya. Tampilan iklan-iklan terkesan hanya memunculkan sisi kelebihan untuk menjaring keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) dan menutupi kenyataan keburukan dari suatu produk yang sebenarnya ada (non konsumen oriented) pada sisi lainnya. 

Dampak positif dari penayangan iklan pada televisi adalah kita menjadi tahu produk-produk terbaru dari suaru perusahaan, produk apa yang sedang unggul saat ini. Dengan begitu masyarakat dapat lebih cermat memilih produk dengan melihat tayangan iklan. Sedangkan dampak negatif dari penayangan iklan di televisi adalah gaya hidup menjadi semakin konsumtif, terutama anak-anak dan remaja yang mudah terpengaruh dengan melihat tayangan iklan tersebut. Menurut penelitian, rata-rata anak tertarik menonton info komersiil tersebut disebabkan mereka mudah dipengaruhi oleh komunikasi yang bersifat satu arah, yaitu oleh ucapan, dari janji dan gambar menarik yang disampaikan. Hal ini kontras dibandingkan orang dewasa yang lebih memilih memindahkan channel, rehat sementara atau tidak memperhatikan sama sekali sampai info komersial itu selesai. Selain itu, pengaruh buruk iklan yang salah adalah anak-anak lebih cenderung berpikir instant. Dalam arti, segala sesuatu kebutuhan dipikirkan oleh anak dapat dengan mudah mereka miliki atau ketahui, tanpa ada usaha untuk mendapatkannya. Kemudian anak-anak juga masih menghadapi kesulitan dalam membedakan antara fantasi dan kenyataan

Ketika Berwirausaha harus Menjadi Pilihanku

Berwirausaha adalah suatu usaha untuk menciptakan lapangan kerja baru. Berwirausaha harus disertai dengan keinginan yang kuat untuk membuat inovasi baru terhadap suatu pekerjaan. Seorang wirausaha harus memiliki sikap yang tegas sebagai seorang pemimpin, mampu membuat keputasan dan berani menanggung resiko atas apa yang terjadi terhadap usahanya.

Berwirausaha atau berbisnis itu tidak harus di mulai ketika kita dewasa, pada saat muda juga kita bisa berbisnis dan berwirausaha. Karena sukses itu adalah hak semua orang, oleh karena itu jika kita sudah mulai berwirausaha ketika masih muda justru itu sangat bagus, karena kita dapat belajar berbagai pengalaman untuk nantinya dijadikan bekal agar bisa mencapai tingkat kesuksesan. Bahkan saya sudah mulai berwirausaha ketika masih duduk dibangku SMP, yaitu dengan cara membuka rental playstation. Ternyata untung yang didapatkan lumayan besar. Keuntungan dalam sehari saja bisa buat uang saku saya & adik-adik saya, serta masih ada lebihnya untuk bayar listrik & belanja mama. Saya sudah mencobanya, bagaimana dengan anda???